Disuruh Bugil Di Imigrasi Pontianak Claudia Mozz Tak Terima
Pontianak – Kalimantan Barat seseorang penumpang wanita terkena perlakuan tak menyenangkan dikarenakan diduga sudah dilecehkan oleh petugas imigrasi, sebab disuruh membiarkan seluruhnya pakaiannya sampai tidak melekat seutas benangpun terhadap tubuhnya.
Penumpang terselip mengatakan keluhannya lewat akun Fb Claudia Mozz, Selasa (11/10/2016) tengah malam. Seperti lumrah umpan menjalani mekanisme sensor di terminal kehadiran umum Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. perempuan berasal Cianjur, Jawa Barat, yang bekerja di Sibu, Malaysia, itu memaparkan telah berganda-ganda terbang ke ke-2 negara.
Tetapi baru kali ini diperiksa sampai mesti disuruh telanjang dgn melampiaskan seluruhnya pakaiannya. bagi Selasa tempo hari, dia tiba di Pontianak dan menjalani sensor dokumen perjalanan oleh petugas imigrasi. sesudah itu, dirinya melintasi sensor benda. benda aku dibongkar seluruhnya, setelah itu ada petugas yg mengirim aku ke dekat lokasi kantor. Di dekat kantor diperiksa, hingga disuruh buka bra. yg mengecek cewek, tutur Claudia pada Kompas.com, Selasa malam.
Ia memaparkan, ketika itu dia pada perjalanan bersumber Kuching, Sarawak,Malaysia, hendak menuju Jakarta dan transit di Pontianak. dekat sensor, dirinya diminta memecah-mecah blazer, pakaian, dan celana panjang. tak cuma itu, baju dalamnya sedang mesti ditanggalkan dan petugas imigrasi mengecek sektor kewanitaannya. aku hingga jongkok dan marah-marah sambil menangis, ujarnya. Claudia mengaku tak mengetahui petugas sektor apa yg lakukan sensor itu. Saking paniknya, beliau tidak pernah menonton keutamaan atau memfilmkan apa yg dialaminya itu.
Itu kejadiannya 11 Oktober 2016 pukul 05.00. pecah permulaan kantor sensor itu, dikarenakan aku menangis, hingga ditanyain petugas. Petugas bilang suruh komplain. aku ndak pernah ingin komplain dikarenakan mesti buru-buru check-in ngejar pesawat ke Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak Bayuh Iswantoro mengemukakan, mekanisme sensor kehadiran di terminal universal berada di bawah kewenangan keimigrasian. dirinya tentukan bahwa sensor guna penumpang sudah tepat mekanisme bagi keamanan. pastinya mereka memiliki normal kepada laksanakan sensor tersimpul, yg dilakukan dengan cara random (acak), yg mesti dilakukan guna penumpang yg bisa saja dinilai ada potensi dicurigai atau mengambil sesuatu yg tanpa izin, papar Bayuh pada Indopoker303.com.
Manajer Operasional Angkasa Pura II Bandara Supadio, Zulbrito, mengemukakan, kehadiran penerbangan alamat luar negara dapat dilayani mula-mula kali oleh bidang imigrasi terkait dokumen perjalanan, bagus paspor ataupun izin, guna penumpang masyarakat negeri ganjil. setelah itu, ada pihak Bea Cukai terkait benda kepribadian, apakah ada yg melanggar atau tak, papar Zulbrito. Adapun PT Angkasa Pura lewat Avsec cuma lakukan sensor guna kala penumpang bakal bertolak, termasuk juga benda kepribadian penumpang, di kabin ataupun bagasi pesawat.
